
Ghanisa Tour Warga Amerika Serikat (AS) saat ini mengalami rasa ketakutan ketika melakukan perjalanan. travelling keluar negeri usai Donald Trump terpilih kembali menjadi presiden.
Dilansir dari CNN Travel , pengalaman ini bukan hanya dialami oleh penduduk AS yang berencana melakukan perjalanan internasional, melainkan juga oleh mereka yang telah bepergian di luar negeri sebelumnya.
Efek dari periode kepresidenan keduanya Trump terasa cukup mendalam bagi mereka. Mereka perlu beradaptasi dengan gambaran baru mengenai pandangan dunia terhadap Amerika Serikat dan penduduknya.
- Kebijakan Kontroversial Trump: Wisatawan Enggan Datang, Amerika Serikat Ancam Rugikan Rp 304 Triliun
- Menteri Budaya Fadli Zon Percaya Dampak Pajak Trump Bisa Ditangani Menggunakan 3 Rencana
Mereka ragu untuk berkelana ke negara lain karena ada kemarahan besar dari publik global yang merupakan respon atas peraturan dan tindakan presiden Trump sekarang.
Meliputi aspek-aspek seperti tarif impor yang tinggi, persyaratan bagi negara mitra, serta ancaman untuk menduduki Kanada dan Greenland.
Berikut ini adalah kabar bahwa pihak berwenang di Amerika Serikat telah secara resmi mengenakan tariff impor serta biaya kedatangan pada produk-produk luar negeri yang disebut sebagai "Tarif Trump" yang mencakup komoditas dari setiap penjuru dunia.
Implementasi tariff oleh Trump diumumkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada hari Rabu (2/4/2025), yang dikenal sebagai "Hari Pembebasan" atau "Liberation Day".
- Kebijakan Tarif Trump Naik 32 Persen, Berikut 3 Siasat dari Kementerian Pariwisata
- Kapal Pesiar ini Berlayar Hingga 4 Tahun, Cocok untuk Menghindari Pemerintahan Donald Trump
Trump menegaskan bahwa pajak tambahan tersebut bertujuan untuk mendorong produksi lokal dan membawa keseimbangan dengan negara-negara lain yang memberlakukan bea masuk lebih tinggi atas barang-barang dari Amerika Serikat.
Implementasi tariff oleh Trump dapat menyebabkan peluang kenaikan risiko resesi ekonomi hingga 50 persen di negera-negera yang terpengaruh.
Bukan hanya itu saja, tarif yang diberlakukan dapat menyebabkan kenaikan harga barang-barang impor di Amerika Serikat berasal dari negara lainnya. Bagi para produsen, beban tambahan akibat tarif Trump mengerek biaya produksi mereka sebab memproduksi barang-barang import harus dipindahkan ke dalam negeri.
Sebenarnya, biaya tenaga kerja, aturan, serta konstruksi di Amerika Serikat jauh lebih tinggi. Di samping itu, biaya untuk membangun pabrik manufaktur di negara tersebut pun semakin membengkak akibat kenaikan tariff oleh Trump, sehingga menambah beban pada harga material bangunan, komponen, dan perlengkapan impor yang diperlukan bagi operasional pabrik.
Apabila pabrikan berpindah ke Amerika Serikat, jumlah karyawan bisa dikurangi guna mengendalikan beban biaya. Hal ini kemudian menyebabkan upah yang diterima menjadi lebih rendah serta angka pengangguran naik.
Tingkat kepercayaan positif terhadap AS mengalami penurunan
Berdasarkan informasi terkini yang diberikan oleh YouGov, perusahaan penelitian pasaran dan analisis data asal Inggris, popularitas Amerika Serikat di benua Eropa saat ini mengalami kemerosotan signifikan di tujuh negeri besar Eropa setelah pemilihan presiden Donald Trump menduduki jabatan untuk periode kedua.
Berdasarkan laporan dari YouGov, jika kita membandingkan data kuarter terkini kami dengan survei opini publik terakhir sebelum pemilihan ulang Donald Trump, dukungan positif terhadap Amerika Serikat mengalami penurunan mulai dari enam hingga 28 poin persen.
Sikap yang mengarah ke hal negatif dari penduduk global terhadap Amerika juga menurun. Pandangannya paling rendah di mata warganegara Denmark.
- Saat Desa Asal Melania Trump Menjadi Daya Tarik Wisatawan
- Tidak Suka Dengan Inaugurasi Trump? Museum di Amerika Serikat Tawarkan Tempat Lari
Hanya 24 persen penduduk Denmark yang memiliki pandangan baik tentang Amerika Serikat. Persentase ini menurun drastis dari 48 persen di bulan Agustus tahun 2024.
Di berbagai negeri lain, baru kira-kira satu pertiga responden dari Swedia, Jerman, Prancis, serta Inggris yang memiliki pandangan baik tentang Amerika Serikat.
Pada saat yang sama, proporsi penduduk Italia yang memiliki pandangan positif terhadap Amerika Serikat adalah 42%. Di sisi lain, warganet Spanyol mencapai 43%.