
Ghanisa Tour , Jakarta - Turkmenistan Selama ini terkenal sebagai salah satu negara paling tertutup di planet ini hingga sangat jarang didatangi turis. Rerata kunjungan ke negeri tersebut baru mencapai sekitar 15.000 pelancong setiap tahunnya. Akan tetapi, hal tersebut sudah tak berlaku lagi saat ini. Negera yang bertetangga dengan Kazakstan, Uzbekistan, Afghanistan, serta Iran tersebut telah menerbitkan regulasi untuk mendirikan sistem pariwisata. visa Elektronik serta membantu pendatang baru untuk menetap.
Republik berlimpah gas di Asia Tengah tersebut melepaskan diri dari hal itu. Uni Soviet Pada tahun 1991, pemerintahan mereka menerapkan aturan ketat untuk para pendatang. Setiap orang dari luar negeri diwajibkan mendapatkan visa sebelumnya dan juga perlu mengumpulkan surat undangan resmi. Walau begitu, masih banyak kasus penolakan dengan dalih-dalih samar-samar meskipun segala kriteria telah dipenuhi.
Visa Lebih Sederhana
Berdasarkan peraturan terbaru yang segera dijalankan, proses permohonan visa menjadi lebih sederhana dibandingkan dengan masa lalu. Orang asing kini bisa melengkapi formulir yang telah dipermudah secara online. Keterangan pendukung untuk visa sudah tidak diperlukan lagi.
Dilansir Independent , Selasa, 22 April 2025, aturan baru tentang kelancaran pengurusan visa diimplementasikan sebab negera yang tergantung pada stok gas alam untuk mendapatkan pemasukan ini bertujuan merambah lebih jauh ke dalam rangkaian dagang lokal. Di bulan Maret, negara tersebut sudah menerapkan perjanjian tukar-menukar gas yang telah dibicarakan panjang lebar dengan Turki. Perjanjian ini menjadi titik penting bagi kolaborasi energi antara kedua negara. Ini pun merupakan kali pertama wilayah ibu kotanya yaitu Ashgabat menyuplai gas menuju bagian Barat menggunakan jalur transportasi yang melintasi tanah Rusia.
Melihat Gerbang Neraka
Salah satu atraksi turis tersohor di negeri itu ialah Kawah Darvaza, sebuah kawah gas alami yang membara dan populer disebut dengan sebutan " النار الأبدي" dalam bahasa Arab atau biasa diketahui orang sebagai "Api Abadi". Gerbang Neraka Kawah gurun tersebut berada kurang lebih 260 kilometer dari pusat ibukota dan sudah menyala selama bertahun-tahun. Tempat ini menarik banyak pengunjung yang berkendara ke Turkmenistan untuk melihatnya.
Situs berita Turkmenistan Turkmenportal melaporkan bahwa lubang besar dengan diameter kurang lebih 60 meter serta kedalaman 20 meter ini terjadi akibat kejatuhan sumur bor gas dari era Uni Soviet tahun 1971. Para ilmuwan geologi berniat membatasi pelepasan gas dengan menyalakan api di area tersebut, bermaksud agar gas cepat habis terbakar dalam hitungan minggu saja. Akan tetapi, perkiraan mereka ternyata meleset jauh. Api tersebut tetap menyala dan berubah menjadi daya tarik pariwisata yang sangat menggoda serta mempesona di seluruh penjuru dunia. Keindahan dari cahaya kawah yang bersinar-sinarkan kegelapan, terlebih lagi pada saat senja atau malam hari, memberikan efek dramatis yang serupa dengan sesuatu yang supernatural.
INDEPENDENT | METRO.CO.UK